Kantuk atau ‘ngantuk’ adalah kondisi ketika seseorang merasa ingin tidur. Kondisi ini biasa terjadi pada malam hari atau kadang di siang hari. Kantuk merupakan hal yang wajar, tetapi perlu diatasi jika terjadi secara berlebihan, mengganggu aktivitas, atau menurunkan produktivitas.
Kantuk umumnya muncul karena kurang tidur. Meskipun terlihat sederhana, kantuk bisa memicu timbulnya berbagai masalah, seperti mengganggu prestasi di sekolah atau produktivitas di kantor, memengaruhi emosi, atau bahkan menyebabkan kecelakaan, baik di jalan raya maupun di lingkungan kerja.
Rasa 'ngantuk' yang tidak normal bisa merupakan tanda dari penyakit, seperti sleep apnea, narkolepsi, insomnia, restless leg syndrome, depresi, gangguan kecemasan, atau diabetes. Artikel ini akan membahas kantuk yang tidak normal.
Penyebab Kantuk
Kantuk bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti gaya hidup, gangguan mental, penyakit, dan penggunaan obat-obatan tertentu. Berikut adalah penjelasannya:
1. Gaya hidup
Beberapa gaya hidup yang dapat memicu timbulnya kantuk pada siang hari adalah:
Kurang tidur pada malam hari
Seseorang dapat merasa 'ngantuk' berlebihan pada siang hari jika kurang tidur pada malam harinya.
Pola makan yang mengganggu waktu tidur
Konsumsi kopi secara berlebihan dapat mengganggu tidur malam sehingga meningkatkan rasa kantuk pada siang hari. Makanan pedas dan makan terlalu banyak juga bisa menyebabkan gangguan pencernaan sehingga tidur malam terganggu.
Waktu olahraga berdekatan dengan waktu tidur
Setelah berolahraga, tubuh akan merasa lebih segar karena detak jantung dan tekanan darah meningkat. Itulah sebabnya, berolahraga yang terlalu dekat dengan waktu tidur dapat menyebabkan sulit tidur.
Sering mengonsumsi minuman beralkohol
Alkohol memang memiliki efek kantuk (sedasi). Namun, alkohol dapat mengganggu siklus rapid eye movement (REM) pada siklus tidur sehingga menurunkan kualitas tidur.
2. Gangguan mental
Rasa kantuk juga dapat disebabkan oleh gangguan mental. Orang yang mengalami stres, gangguan kecemasan, atau depresi, bisa merasakan kantuk yang berlebihan pada siang hari.
3. Penyakit
Beberapa penyakit kronis dapat mengganggu kualitas tidur malam sehingga menyebabkan penderitanya 'ngantuk' di siang hari. Penyakit tersebut antara lain kanker, gangguan metabolisme, diabetes, atau hipotiroidisme.
4. Efek samping obat-obatan
Obat-obatan tertentu juga dapat menimbulkan kantuk, seperti obat antikejang, obat antidepresan, obat antialergi, obat antihipertensi, obat penyakit jantung, atau obat asma.
5. Gangguan tidur
Rasa kantuk berlebihan yang tidak diketahui penyebabnya bisa menandakan gangguan tidur. Gangguan tersebut berpengaruh pada kualitas tidur malam sehingga penderitanya mengantuk secara berlebihan pada siang hari.
Gangguan tidur yang dapat memengaruhi kualitas tidur antara lain sleep apnea, narkolepsi, insomnia, penyakit tidur berjalan, dan restless leg syndrome (RLS).
Gejala Kantuk
Kantuk dapat dikatakan tidak normal ketika terjadi berulang, dalam waktu yang lama, atau tanpa sebab yang pasti. Kantuk yang tidak normal ini akan disertai dengan gejala lain, seperti respons melambat, sering lupa, sering tertidur pada situasi yang tidak tepat, dan sulit mengendalikan emosi.
Di samping itu, kantuk yang tidak normal sering menyebabkan hal-hal berikut:
- Rasa ingin tidur terus menerus atau sering tertidur pada siang hari
- Sulit berkonsentrasi saat belajar, bekerja, atau berkendara
- Penurunan prestasi di sekolah atau produktivitas di pekerjaan
- Mudah tertidur saat menonton TV atau membaca buku
- Microsleep, yaitu tidur sekejap yang terjadi karena menahan kantuk
Kapan harus ke dokter
Rasa kantuk yang tidak normal bisa berbahaya. Oleh karena itu, segera periksakan diri ke dokter jika mengalami gejala-gejala di atas. Seseorang bisa merasa 'ngantuk' secara berlebihan pada siang hari akibat gangguan tidur. Disarankan untuk segera ke dokter jika merasakan gejala gangguan tidur, seperti:
- Sering merasa sulit tidur
- Sering merasa lelah dan 'ngantuk' pada siang hari.
- Sulit berkonsentrasi
- Mendengkur keras saat tidur atau terkadang berhenti bernapas
Selain beberapa gejala di atas, Anda juga dianjurkan untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika kantuk berlebihan ini muncul setelah Anda mengonsumsi obat baru, mengalami overdosis obat, atau mengalami cedera kepala.
Diagnosis Kantuk
Pertama-tama, dokter akan menanyakan kebiasaan dan durasi tidur, serta seberapa sering penderita mengantuk pada siang hari. Untuk membantu pemeriksaan, dokter dapat meminta pasien untuk mencatat kebiasaan tidur selama beberapa hari.
Jika rasa 'ngantuk' yang pasien alami tidak normal, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang berupa:
- Tes darah, untuk mengetahui kadar gula, elektrolit, dan hormon tidroid dalam darah
- CT scan pada kepala, untuk mendeteksi gangguan di otak yang berpengaruh kepada kualitas tidur seseorang
- Electroencephalogram(EEG), untuk mengukur aktivitas listrik di dalam otak
- Polisomnografi atau tes pengamatan tidur, tes ini dilakukan untuk mengamati kondisi tekanan darah, gelombang otak, detak jantung, dan gerakan pasien saat tidur
Pengobatan Kantuk
Pengobatan kantuk dilakukan dengan mengatasi penyebabnya. Jika kantuk tidak normal ini disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat, dokter akan menyarankan pasien untuk mengubah kebiasaan hidup tersebut.
Jika Anda kurang tidur saat malam, dokter akan menganjurkan untuk tidur lebih awal. Bila rasa kantuk berlebihan disebabkan oleh gangguan mental, dokter akan menyarankan psikoterapi dan obat-obatan sesuai gangguan mental tersebut.
Sementara jika kantuk terjadi akibat efek samping obat, dokter akan mengganti jenis atau dosis obat.
Cara memperbaiki kualitas tidur
Di samping pengobatan di atas, beberapa upaya dapat dilakukan agar kualitas tidur malam lebih maksimal. Dengan begitu, rasa kantuk yang muncul pada siang hari bisa berkurang. Upaya tersebut antara lain:
- Ciptakan suasana tempat tidur dan kamar yang lebih nyaman.
- Beri jeda waktu olahraga dengan tidur, minimal 1−2 jam.
- Jangan tidur dengan membiarkan TV atau ponsel menyala.
- Susun jadwal kegiatan harian agar tidak mengganggu waktu tidur.
- Batasi konsumsi kafein dan makanan pedas ketika dekat dengan waktu tidur.
- Hindari konsumsi minuman beralkohol sebelum tidur.
- Lakukan teknik relaksasi atau meditasi sebelum tidu
Komplikasi Kantuk
Kantuk yang berlebihan, terutama pada siang hari, dapat menimbulkan komplikasi berikut:
- Penurunan prestasi dan produktivitas
- Risiko kecelakaan lalu lintas dan kecelakaan kerja
- Penurunan fungsi kognitif dan daya ingat
- Kesulitan mengambil keputusan
- Gangguan emosi sehingga mengganggu hubungan sosial
Kurang tidur juga dapat meningkatkan risiko penyakit stroke, diabetes, tekanan darah tinggi, serangan jantung, dan obesitas.
Pencegahan Kantuk
Cara utama untuk mencegah kantuk yang berlebihan adalah dengan memperbaiki kualitas tidur dan melakukan sleep hygiene, di antaranya:
- Menerapkan jadwal tidur yang teratur tiap malam
- Tidak mengonsumsi minuman berkafein dan beralkohol, serta tidak merokok beberapa jam sebelum tidur
- Membuat kamar tidur senyaman mungkin dan digunakan hanya untuk tidur
- Membatasi waktu tidur siang, maksimal 30 menit
- Berolahraga secara rutin setiap hari, tetapi tidak dekat waktu tidur
- Mengelola stres dan melakukan teknik relaksasi secara rutin
- Menjaga berat badan ideal dan menurunkan berat badan bila mengalami obesitas
- Berobat dan berkonsultasi ke dokter secara rutin bila menderita penyakit yang menyebabkan insomnia atau sleep apnea