Pengobatan dermatitis atopik bertujuan untuk meredakan gejala yang muncul dan mencegah kondisi ini kambuh. Metode pengobatan yang dapat dilakukan bisa berupa penanganan mandiri, pemberian obat-obatan dengan resep dokter, dan terapi.

Terapi Mandiri

Jika gejala dermatitis atopik masih tergolong ringan, pasien dapat melakukan terapi mandiri untuk mempercepat proses pemulihan. Berikut adalah beberapa perawatan mandiri yang bisa dilakukan:

  • Memasang perban di area kulit yang terkena eksim agar tidak tergaruk
  • Mandi air hangat
  • Memakai sabun yang tidak mengandung pewangi dan pengawet
  • Menggunakan alat pelembap udara (humidifier) di rumah
  • Mengenakan pakaian yang nyaman dan terbuat dari bahan yang lembut, seperti katun atau sutra
  • Menghindari pakaian yang terbuat dari bahan wol dan kain sintetis, seperti poliester atau spandeks
  • Mengelola stres dengan baik, misalnya dengan yoga atau meditasi

Selain perawatan di atas, dermatitis atopik juga bisa ditangani dengan memakai pelembap kulit (moisturizer) secara rutin. Namun, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter agar pelembap kulit tersebut tidak memperburuk kondisi. Untuk konsultasi yang cepat dan terpercaya, Anda bisa menghubungi dokter secara online.

Obat-obatan

Selain perawatan mandiri, obat-obatan yang diresepkan oleh dokter juga diperlukan agar penanganan gejala dermatitis atopik lebih maksimal. Obat dermatitis diberikan akan disesuaikan dengan gejala yang dialami, bisa dalam sediaan oles, minum, atau suntik. 

Jenis obat dermatitis atopik yang bisa diberikan oleh dokter antara lain: 

  • Antihistamin tablet, seperti cetirizine, untuk mengurangi gatal dan meredakan reaksi alergi
  • Kortikosteroid oles, seperti betamethasone atau hydrocortisone, untuk mengurangi peradangan
  • Kortikosteroid tablet, seperti prednison untuk membantu mengurangi peradangan
  • Doxepine topikal, untuk mengatasi gatal yang parah dan tidak kunjung membaik dengan obat gatal lain
  • Obat penekan sistem imun (imunosupresan), seperti tacrolimus oles, untuk meredakan gejala gatal sekaligus memperbaiki kulit rusak
  • Antibiotik tablet, seperti amoxicillin atau ciprofloxacin, jika ruam mengalami infeksi bakteri akibat digaruk terus-menerus

Terapi

Jika obat-obatan masih belum mengatasi gejala dermatitis atopik, ada beberapa terapi yang bisa dijadikan pilihan untuk mengatasi kondisi ini, yaitu:

  • Terapi pembalutan, yaitu dengan mengoleskan kortikosteroid ke area kulit yang terkena dermatitis atopik, kemudian membalutnya dengan perban
  • Terapi cahaya (fototerapi), yaitu dengan menggunakan cahaya ultraviolet untuk menangani area kulit yang meradang
  • Konseling atau psikoterapi, untuk mengurangi stres yang bisa menjadi penyebab dermatitis atopik sulit sembuh dan sering kambuh

Itulah berbagai metode yang dapat dilakukan untuk mengatasi dermatitis atopik. Meski bisa diatasi dengan penanganan mandiri, dermatitis atopik tetap memerlukan tindakan medis dari dokter jika gatal sudah sangat parah dan mengganggu aktivitas.

Untuk mendapatkan saran yang cepat dan tepat, Anda juga bisa berkonsultasi secara online lewat Chat Bersama Dokter. Lewat konsultasi, dokter dapat memberikan saran dan pengobatan awal sesuai gejala yang dialami.