Milk tea adalah minuman manis yang terbuat dari campuran teh dan susu. Karena rasanya yang manis dan nikmat, jenis minuman ini cukup digemari oleh banyak orang. Meski demikian, kamu harus tetap waspada terhadap risiko kesehatan yang bisa ditimbulkan jika mengonsumsi milk tea secara berlebihan.

Milk tea atau biasa disebut teh susu bisa menjadi salah satu pilihan minuman yang cocok dikonsumsi untuk menyegarkan tubuh. Minuman ini sering kali disajikan dengan tambahan gula serta topping, seperti pudding atau boba, sehingga mengandung gula dan kalori dengan kadar yang cenderung tinggi.

Milk Tea, Pertimbangkan Manfaat dan Risiko Kesehatan di Baliknya - Alodokter

Namun, jika dikonsumsi tanpa tambahan-tambahan tersebut, milk tea bisa memberikan manfaat bagi tubuh. Soalnya, teh dan susu yang merupakan bahan dasar minuman ini mengandung nutrisi yang baik untuk kesehatan.

Milk Tea dan Kandungannya

Di dalam 1 cangkir milk tea terdapat berbagai nutrisi berikut ini:

  • 3,8 gram protein
  • 144 miligram kalsium
  • 218 miligram kalium
  • 118 miligram fosfor
  • 22 miligram kafein
  • 17 miligram magnesium

Selain itu, milk tea juga mengandung antioksidan polifenol yang baik untuk tubuh.

Milk Tea dan Manfaatnya bagi Kesehatan

Berikut ini adalah beberapa manfaat milk tea:

Mengontrol tekanan darah dan gula darah

Kandungan polifenol yang tinggi di dalam teh membuat milk tea berpotensi memiliki banyak manfaat untuk tubuh. Polifenol sendiri diketahui memiliki efek antioksidan dan antiradang yang mampu mengontrol tekanan darah serta kadar gula darah di dalam tubuh. 

Jika tekanan darah dan kadar gula darah senantiasa terjaga dengan baik, risiko terjadinya penyakit kronis, seperti diabetes dan penyakit jantung, pun juga makin rendah.

Meningkatkan energi

Teh juga mengandung kafein yang mampu meningkatkan fokus dan kewaspadaan diri. Berkat manfaat kafein ini, kamu bisa lebih berenergi dan bersemangat dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

Menjaga kepadatan tulang

Selain teh, susu dalam milk tea juga mengandung nutrisi penting, seperti protein, kalsium, dan kalium. Aneka nutrisi tersebut baik dalam menjaga kepadatan tulang dan gigi, serta meningkatkan massa dan kekuatan otot.

Namun, perlu diingat, berbagai manfaat tersebut masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan keamanan konsumsi milk tea dalam jangka panjang. Jika kamu ingin mendapatkan manfaat milk tea untuk mengatasi kondisi medis tertentu, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu ke dokter. 

Milk Tea dan Risiko Kesehatan di Baliknya

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, milk tea merupakan minuman manis yang mengandung tinggi gula. Dalam 1 gelas besar milk tea (sekitar 700 ml) terkandung sekitar 47 gram gula dan 675 kalori. 

Jumlah gula dalam 1 gelas besar milk tea ini hampir mendekati batas asupan gula yang direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, yaitu 50 gram atau setara dengan 4 sendok makan per hari.

Oleh karena itu, jika dikonsumsi berlebihan, milk tea manis bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan, di antaranya:

1. Kerusakan gigi

Meski kandungan nutrisi dalam susu baik untuk gigi, gula dan bahan tambahan lainnya dalam milk tea justru bisa menumpuk di gigi dan diubah oleh bakteri di mulut menjadi zat asam. Kondisi inilah yang dapat meningkatkan risiko terjadinya gigi berlubang

2. Sembelit

Tidak hanya berdampak pada kesehatan gigi, konsumsi milk tea yang manis secara berlebihan juga bisa menyebabkan sembelit. Ini karena milk tea cenderung mengandung banyak lemak jenuh dan tidak mengandung cukup serat sehingga dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti sembelit.

3. Obesitas

Terlalu sering konsumsi minuman manis, seperti milk tea, sering kali menjadi penyebab utama meningkatnya berat badan hingga obesitas. Hal ini terjadi karena jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh lebih besar daripada jumlah kalori yang dibakar untuk beraktivitas. Nah, kandungan gula yang tinggi pada milk tea bisa memberikan asupan kalori yang lebih besar ke dalam tubuh.

Selain itu, asupan gula yang berlebihan juga bisa mengganggu metabolisme dan kemampuan tubuh untuk memproses lemak dan kolesterol, sehingga meningkatkan risiko terjadinya obesitas. Obesitas sendiri merupakan faktor risiko berbagai penyakit kronis, seperti penyakit jantung, diabetes, dan stroke.

4. Diabetes

Tingginya kandungan gula dalam milk tea bisa menyebabkan resistensi insulin yang dapat memicu terjadinya penyakit diabetes jika dikonsumsi secara berlebihan. Diabetes sendiri bisa menyebabkan komplikasi pada ginjal, jantung, dan mata.

Guna menghindari berbagai risiko kesehatan di atas, pastikan kamu mengonsumsi milk tea dalam jumlah yang wajar dan tidak melebihi batas konsumsi gula harian yang disarankan, misalnya pilihlah ukuran milk tea yang standar atau kecil daripada ukuran besar.

Selain itu, kamu juga bisa mengonsumsi milk tea dengan takaran gula yang dikurangi atau tanpa gula. Jika memungkinkan, pilih susu untuk campuran milk tea menggunakan susu almon, susu oat, atau susu kedelai, yang mengandung kalori lebih rendah.

Sebaiknya, batasi pula penambahan topping yang justru dapat menambah jumlah kalori dalam minuman ini, atau pilih topping dengan kalori yang rendah, misalnya cincau (grass jelly) atau lidah buaya (aloe vera).

Milk tea memang terasa nikmat dan menyegarkan. Namun, mengonsumsinya secara rutin atau berlebihan juga tidak baik untuk kesehatan. Jika kamu merasa sulit untuk berhenti minum milk tea atau kebiasaan minum milk tea telah menyebabkan masalah kesehatan tertentu, misalnya obesitas, sebaiknya konsultasikan ke dokter melalui Chat Bersama Dokter ya.