Umumnya, pasangan baru menikah ingin cepat mendapatkan keturunan, ya. Nah, agar cepat hamil, banyak calon orang tua yang rela melakukan apa saja, termasuk hal-hal yang belum terbukti kebenarannya. Yuk, cari tahu apa saja cara cepat hamil yang banyak dipercaya, padahal sebenarnya hanya sekadar mitos.
Pada dasarnya, kehamilan dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti pola hidup yang dijalani, kondisi kesehatan, keseimbangan hormon, dan berat badan calon orang tua. Selain itu, kehamilan juga bisa dipengaruhi oleh usia calon ibu dan ayah.
Berbagai Mitos tentang Cara Cepat Hamil
Berikut adalah beberapa mitos tentang cara cepat hamil yang belum terbukti kebenarannya:
1. Berhubungan seksual setiap hari
Mitos pertama yang mungkin cukup sering didengar adalah berhubungan seksual setiap hari dapat meningkatkan kemungkinan hamil. Padahal ini tidak benar, lho. Faktanya, melakukan hubungan seksual setiap hari belum tentu bisa membuat cepat hamil.
Pada beberapa pasangan, hubungan seksual setiap hari bahkam malah dapat memperkecil peluang kehamilan. Frekuensi hubungan seksual yang ideal dan dianjurkan untuk meningkatkan kemungkinan hamil adalah 3 kali per minggu.
2. Pola hidup tidak akan memengaruhi peluang kehamilan
Sebagian orang mungkin memilih untuk tidak memikirkan dan memperbaiki pola hidupnya sehari-hari, karena menganggap hal tersebut justru akan menambah beban pikiran yang menyulitkan program hamil. Hal ini sebenarnya salah, ya!
Memperbaiki pola hidup menjadi lebih sehat sebaiknya dilakukan sejak mulai menjalani program hamil. Mulai dari mengatur pola makan, waktu istirahat, hingga berhenti merokok. Jika perlu, konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan rekomendasi perbaikan pola hidup dan suplemen yang diperlukan untuk program hamil.
3. Konsumsi obat batuk akan meningkatkan kemungkinan hamil
Mitos lain yang mungkin cukup sering Anda dengar adalah mengonsumsi obat batuk akan meningkatkan kemungkinan hamil. Hal ini karena menurut mitos yang ada, obat batuk berdahak yang mengandung guaifenesin akan membuat sperma cepat sampai ke sel telur, sehingga terjadi kehamilan.
Faktanya, mengonsumsi obat batuk yang mengandung guaifenesin hanya dianjurkan jika Anda memang sedang batuk. Mengonsumsi obat batuk di luar kebutuhan tersebut justru dapat menimbulkan dampak yang kurang baik bagi kesuburan.
4. Wanita tidak bisa hamil di atas usia 40 tahun
Wanita berusia di atas usia 40 tahun memang lebih sulit untuk hamil dan lebih berisiko mengalami keguguran, namun bukan berarti tidak bisa hamil. Seorang wanita masih memiliki kemungkinan untuk bisa mendapatkan kehamilan yang sehat di atas usia 40 tahun, kok.
Hanya saja, ada beberapa hal yang perlu lebih diperhatikan selama kehamilan, jika usia ibu hamil sudah di atas 40 tahun. Oleh karena itu, wanita yang hamil di usia tersebut dianjurkan untuk lebih rutin melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan.
5. Rutin bersepeda akan membuat sperma mampu bergerak lebih cepat
Untuk sebagian calon ayah, mitos ini mungkin akan membuat bersepeda jadi lebih menyenangkan. Sayangnya, mitos ini tidak terbukti kebenarannya.
Tidak ada penelitian yang mengungkapkan bahwa olahraga bersepeda dapat meningkatkan jumlah sperma dan kecepatan sperma bergerak. Olahraga bersepeda yang sering dilakukan secara berlebihan justru dapat menurunkan tingkat kesuburan pria.
Selain lima mitos di atas, mungkin masih banyak mitos mengenai cara cepat hamil yang belum terbukti kebenarannya, contohnya harus berhubungan seksual setiap hari. Jadi, Anda jangan mudah percaya dengan mitos-mitos tersebut, ya.
Jika mendengar saran yang berasal dari mitos tentang cara cepat hamil, sebaiknya tanyakan terlebih dahulu ke dokter untuk memastikannya.