Beberapa waktu belakangan Bunda menyadari Si Kecil lebih suka bermain sendiri. Ditambah lagi, gurunya di sekolah berkata bahwa ia hampir tidak punya teman dekat. Sebetulnya, kalau anak suka menyendiri normal atau tidak ya? Lalu bagaimana cara mengatasinya?
Pada umumnya, anak yang lebih suka menyendiri tidak apa-apa kok, Bun. Hanya memiliki 1 atau 2 orang teman pun tidak berarti anak bermasalah dalam bersosialisasi. Namun, kalau Si Kecil sama sekali tidak punya teman, Bunda mungkin perlu mencari tahu alasannya dan menaruh perhatian khusus padanya.
Berbagai Alasan Anak Suka Menyendiri
Salah satu alasan anak lebih suka menyendiri adalah karena ia tidak tahu cara memulai bermain dengan orang lain yang belum akrab dengannya. Anak yang karakter bawaannya pemalu dan berkepribadian introvert biasanya juga lebih suka menyendiri.
Selain itu, faktor lain, seperti kurang tidur, bisa membuat anak menjadi lebih cepat marah dan kurang energi untuk bersosialisasi. Anak juga bisa lebih memilih bermain sendiri karena merasa orang tuanya tidak menyukai beberapa temannya.
Yang perlu diwaspadai adalah jika anak Bunda menarik diri dari pergaulan karena mengalami gangguan kepribadian, gangguan kecemasan, depresi, atau trauma akibat pelecehan seksual atau bentuk kekerasan lain, seperti perundungan (bullying) oleh teman-temannya.
Cara Membantu Anak Penyendiri
Bunda bisa mulai memperhatikan pola pertemanan Si Kecil sejak usia 3–4 tahun atau saat memasuki usia sekolah. Jika Bunda melihat Si Kecil lebih sering menyendiri, sebaiknya segera ajak ia bicara untuk mengetahui alasannya.
Selain itu, Bunda juga bisa membantunya dengan melakukan beberapa hal, seperti:
1. Mempertemukan anak dengan teman yang cocok
Jika Si Kecil terlihat cocok dengan satu atau beberapa teman, Bunda dapat menjadwalkan acara main bersama dengan teman-teman ini. Kalau Si Kecil bisa bermain akrab dengan teman-teman yang dirasa cocok dengannya, diharapkan ia dapat lebih mudah beradaptasi dengan teman-temannya yang lain.
2. Mengamati kegiatan sehari-hari anak
Apakah Si Kecil menghabiskan makanannya? Apakah ia tidur cukup? Apakah tugas-tugasnya di sekolah selesai? Apakah ia berinteraksi dengan teman-temannya? Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut bisa membantu Bunda untuk melihat karakter anak atau penyebab dari sifatnya yang suka menyendiri.
3. Membantu anak untuk lebih tenang
Beberapa anak memang memiliki tingkat kecemasan yang lebih tinggi dari teman-temannya yang lain, sehingga cenderung takut untuk memulai pertemanan dan lebih suka menyendiri. Untuk mengatasi hal ini, cobalah bantu Si Kecil dengan menemaninya ketika ia harus bertemu dengan banyak orang baru.
4. Memberi anak dukungan
Memberi dukungan berbeda dengan mendorong anak ya, Bun. Si Kecil mungkin akan menarik diri jika Bunda mendorongnya dengan kata-kata seperti, “Kenapa kamu tidak mencari teman?”.
Sebaiknya, berikan ia dukungan dengan mendengar keluh-kesahnya dan dorong ia untuk berani bercerita kepada Bunda. Hal ini juga akan membantunya untuk lebih terbuka dan akrab dengan orang-orang di sekitarnya.
5. Menyediakan lingkungan yang tepat bagi anak
Jika anak memilih bermain sendiri karena teman-temannya tidak Bunda sukai, Bunda bisa memulai dialog dengan anak, misalnya dengan membicarakan efek buruk yang mungkin muncul jika anak mengikuti kebiasaan buruk teman-temannya.
Namun perlu diingat, orang tua juga sebenarnya tidak boleh terlalu memaksa atau bersikap otoriter terhadap lingkungan pertemanan anak. Ada baiknya Bunda mendengarkan sudut pandang Si Kecil terlebih dahulu, kemudian berikan pengertian dan arahan yang baik.
Bunda juga bisa menyediakan lingkungan yang tepat bagi Si Kecil dan yakini bahwa lingkungan tersebut baik untuknya, misalnya dengan mendaftarkannya bergabung dalam klub olahraga atau kegiatan seni yang disukainya
6. Memberikan anak contoh yang baik
Jangan lupa evaluasi diri sendiri, Bun. Apakah Bunda bersosialisasi dengan teman dan tetangga? Soalnya, bukan tidak mungkin anak suka menyendiri karena meniru orang tuanya yang jarang bersosialisasi. Sebaliknya, melihat Bunda gembira bersama teman-teman akan memotivasinya untuk lebih banyak berteman.
Nah, itulah beberapa hal yang bisa Bunda lakukan jika anak suka menyendiri. Namun, Bunda perlu tahu bahwa anak yang suka bermain sendiri tidak selalu negatif. Hal ini berarti ia merasa cukup dengan dirinya sendiri, dan ini juga bisa jadi salah satu tanda bahwa ia memiliki kecerdasan dan kreativitas yang tinggi, Bun.
Seorang anak yang memiliki banyak teman pun ada kalanya perlu waktu untuk bermain sendiri, persis seperti orang dewasa yang sesekali juga perlu waktu untuk menyendiri.
Jadi, tidak apa-apa jika Si Kecil terlihat gembira dan lebih menikmati waktu bermain sendiri. Dukung ia untuk selalu mengembangkan kreativitas dan imajinasinya. Yang terpenting, anak masih dapat bersosialisasi dan tidak tertutup sama sekali dengan orang lain.
Jika anak benar-benar tertutup serta selalu menyendiri, dan Bunda merasa kesulitan untuk membantunya, Bunda bisa berkonsultasi langsung dengan psikolog guna mendapatkan saran dan solusi terbaik.