Bevacizumab adalah obat kemoterapi untuk menangani kanker yang kambuh atau sudah mencapai stadium lanjut. Obat ini dapat digunakan untuk mengobati beberapa jenis kanker, seperti kanker otak, ginjal, hati, paru-paru, usus besar, leher rahim, ovarium, atau saluran tuba.

Bevacizumab bekerja dengan menghambat protein yang terlibat dalam pertumbuhan pembuluh darah. Cara kerja tersebut dapat mengurangi suplai darah ke kanker dan memperlambat pertumbuhan tumor. Obat ini biasanya digunakan bersama obat kanker lainnya. 

Bevacizumab - Alodokter

Merek dagang bevacizumab: Abevmy, Avamab, Avastin, Bevaas, Bevagen, Mvasi

Apa Itu Bevacizumab

Golongan Obat resep
Kategori Antikanker atau obat kemoterapi
Manfaat Mengobati beberapa jenis kanker pada ginjal, otak, hati, paru-paru, usus besar, rektum, leher rahim, ovarium, atau saluran tuba
Digunakan oleh Dewasa 
Bevacizumab untuk ibu hamil  Kategori D: Ada bukti bahwa kandungan obat berisiko terhadap janin manusia. Namun, obat dalam kategori ini masih mungkin digunakan ketika manfaat yang diperoleh lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam nyawa.
Bevacizumab untuk ibu menyusui Bevacizumab umumnya aman digunakan oleh ibu menyusui jika sesuai dengan anjuran dokter. Namun, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terkait pilihan obat yang lebih aman, terutama jika bayi lahir prematur atau usianya belum genap 1 bulan.
Bentuk obat  Cairan infus

Peringatan sebelum Menggunakan Bevacizumab

Bevacizumab hanya boleh digunakan berdasarkan resep dokter. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menggunakan bevacizumab:

  • Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Bevacizumab tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap obat ini.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit ginjal, hipertensi, gagal jantung, gangguan perdarahan, penyakit liver, diabetes, angina pektoris, stroke, atau batuk darah (hemoptisis).
  • Sampaikan kepada dokter jika Anda memiliki luka atau bekas operasi yang tidak kunjung membaik.
  • Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda baru menjalani operasi dalam 4 minggu terakhir atau akan menjalani operasi dalam 4 minggu ke depan. 
  • Diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan obat ini jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan. Gunakan alat kontrasepsi yang efektif selama menjalani pengobatan dengan bevacizumab sampai 6 bulan setelah pengobatan selesai. 
  • Konsultasikan ke dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen atau produk herbal. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi terjadinya interaksi antarobat.
  • Segera laporkan ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah menggunakan bevacizumab.

Dosis dan Aturan Pakai Bevacizumab

Bevacizumab diberikan melalui infus ke dalam pembuluh darah (intravena/IV). Berikut adalah dosis umum penggunaan bevacizumab berdasarkan jenis kanker yang akan diobati:

Kondisi: Kanker payudara yang sudah menyebar ke area lain (metastasis) 

  • 10 mg/kgBB 1 kali tiap 2 minggu atau 15 mg/kgBB 1 kali tiap 3 minggu melalui infus. Obat ini digunakan bersama paclitaxel.

Kondisi: Kanker paru-paru jenis non-small cell lung cancer

  • 7,5 mg/kgBB atau 15 mg/kgBB 1 kali tiap 3 minggu melalui infus. Biasanya, obat ini digunakan bersama carboplatin dan paclitaxel.

Kondisi: Kanker ginjal stadium lanjut atau yang sudah metastasis

  • 10 mg/kgBB 1 kali tiap 2 minggu melalui infus. Dalam penggunaannya, obat ini dikombinasikan dengan interferon alfa.

Kondisi: Kanker hati yang sudah menyebar ke area lain

  • 15 mg/kgBB 1 kali tiap 3 minggu melalui infus. Dalam penggunaannya, obat ini dikombinasikan dengan atezolizumab.

Kondisi: Kanker kolorektal yang sudah metastasis

  • 5 mg/kgBB 1 kali tiap 2 minggu atau 7,5  mg/kgBB 1 kali tiap 3 minggu melalui infus.

Kondisi: Kanker serviks

  • 15 mg/kgBB tiap 3 minggu melalui infus. Dalam penggunaannya, obat ini digunakan dengan paclitaxel/cisplatin atau paclitaxel/topotecan

Kondisi: Glioblastoma

  • 10 mg/kgBB 1 kali tiap 2 minggu melalui infus.

Kondisi: Kanker ovarium epitelial, tuba falopi, atau peritoneal primer

  • 15 mg/kgBB 1 kalo tiap 3 minggu melalui infus. Dalam penggunaannya, obat ini digunakan dengan carboplatin dan paclitaxel sampai 6 siklus terapi. Setelah itu, bevacizumab digunakan sebagai obat tunggal. 

Cara Menggunakan Bevacizumab dengan Benar

Bevacizumab akan diberikan oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter. Obat ini diberikan melalui infus ke dalam pembuluh darah. 

Agar mendapat manfaat maksimal bevacizumab, perhatikan cara penggunaannya yang benar berikut ini:

  • Pada awal terapi, infus bevacizumab  diberikan selama 90 menit. Pada pemberian berikutnya, infus dapat diberikan dalam 30–60 menit, tergantung pada respons pasien.
  • Agar mendapatkan hasil yang maksimal, penggunaan bevacizumab akan diawasi secara ketat oleh dokter. Sampaikan ke dokter jika ada efek samping yang Anda rasakan selama maupun setelah pemberian bevacizumab.
  • Patuhi jadwal pemeriksaan yang telah ditentukan oleh dokter. Selama menggunakan obat ini Anda mungkin perlu menjalani tes darah atau tes urin secara rutin. Selain itu, tekanan darah Anda juga harus selalu dipantau.

Interaksi Bevacizumab dengan Obat Lain

Interaksi antarobat yang dapat terjadi bila menggunakan bevacizumab bersama dengan obat lain adalah:

  • Peningkatan risiko terjadinya penurunan jumlah sel darah putih dan fungsi sumsum tulang belakang jika digunakan dengan clozapine
  • Peningkatan risiko terjadinya hand-foot syndrome jika digunakan dengan sorafenib
  • Peningkatan risiko terjadinya kerusakan tulang rahang jika digunakan dengan obat bifosfonat, seperti alendronate

Untuk mencegah terjadinya efek interaksi obat, berdiskusilah melalui fitur Chat Bersama Dokter jika Anda berencana menggunakan bevacizumab bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.

Efek Samping dan Bahaya Bevacizumab

Beberapa efek samping yang mungkin terjadi setelah menggunakan bevacizumab adalah:

  • Sakit kepala
  • Mual atau muntah
  • Diare 
  • Sembelit
  • Rasa lelah
  • Nyeri otot atau nyeri punggung
  • Kulit kering
  • Hidung meler atau malah tersumbat
  • Hand-foot syndrome, yang ditandai dengan rasa perih atau panas, kemerahan, atau bengkak di telapak tangan dan telapak kaki

Konsultasikan dengan dokter melalui chat jika efek samping di atas terjadi dan tidak kunjung membaik. Dokter akan memberikan saran dan pengobatan untuk mengatasi keluhan tersebut. 

Segera laporkan ke dokter jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti: 

  • Nyeri dada dan sesak napas
  • Memar atau perdarahan yang tidak biasa
  • Tinja seperti aspal (hitam dan kental) 
  • Muntah dengan ampas seperti bubuk kopi
  • Ganguan penglihatan
  • Linglung
  • Kejang
  • Urine terlihat berbusa
  • Gejala infeksi, seperti demam, menggigil, batuk, sakit tenggorokan, sariawan atau luka kulit yang sulit sembuh atau sering kambuh